Senin, 06 Juli 2015

Minggu, 05 Juli 2015

Pegawai Ditjen PHU Optimis Pelaksanaan Haji Tahun Ini Lancar

Jakarta (Sinhat)--Ratusan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Peyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama sore ini (03/07) mengikuti kegiatan pembinaan profesi. Sekteraris Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Khasan Faozi berharap, seluruh pegawai dapat membangun imej penyelenggaraan haji dan umrah dengan ikhlas dan kerja keras.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka  meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sekitar lebih dari 100 pegawai hadir mengikuti acara ini. Peserta mendapat pembekalan materi pembinaan profesi dari Pak Dirjen PHU, Abdul Djamil,” ujarnya.
Mudah-mudahan, kata Khasan Faozi, dari pelaksanaan pembekalan ini bermanfaat untuk seluruh pegawai. “Apalagi ini malam 17 Ramadhan. Yang sangat dinanti seluruh umat Islam. Dimana doa dan keinginan akan dikabulkan Allah Swt. Saya berharap dengan keberkahan Ramadhan ini pelaksanaan haji tahun ini mendapat ridho dari Allah Swt dan segala persoalan yang dihadapi petugas dan jamaah dapat diatasi dengan baik melalui petunjuk dan pertolongan yang datang langsung dari Allah Swt. Amin..ya robbal alamin,” tutupnya. (Rio/ar)sumber

Kamis, 02 Juli 2015

Citra KUA 'Ndeso' Harus Ditanggalkan


Jakarta, bimasislam— Sebagai etalase Kementerian Agama di tingkat kecamatan, Kantor Urusan Agama (KUA) harus  tampil modern dan mengikuti perkembangan zaman. Di sejumlah KUA, pelayanan pendaftaran nikah tampil lebih baik dengan meniru model teller ala perbankan. Tetapi tak sedikit pula KUA yang masih nampak tertinggal dalam pelayanan kepada masyarakat. Padahal citra KUA di mata masyarakat secara lansung berimbas pada citra Kementerian Agama secara keseluruhan.   Terkait hal tersebut,Kasubdit Pemberdayaan KUA, Ditjen Bimas Islam, Adib Mahrus mengatakan variable terbesar image building bersumber dari hal-hal yang ada di KUA, inilah variable penting untuk membangun Image Building. Pria kelahiran 12 Oktober 1965 itu mengatakan, bahwa KUA harus menerapkan  paradigma baru dalam pelayanan.   “Potret sebagian KUA kita itu masih ndeso atau pedesaan. Jadi secara acak orang akan menilai KUA itu ya tertinggal, caranya primordial, cara membangun komunikasinya sangat primordial.” Tutur Adib dalam kegiatan Peningkatan Image Building Bimas Islam Berbasis Media di Jakarta, Kamis (25/06).   Soal citra KUA di mata masyarakat, alumni pondok pesantren Tebuireng ini mengatakan kuncinya ada pada pelayanan publik. “Nilainya sangat mudah yaitu dengan bertanya kepada masyarakat, bagaimana respon masyarakat terhadap layanan nikah, zakatnya, wakafnya, nikahnya dsb, itulah nilai dari KUA itu.” Terangnya.   Dikatakan Adib, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan citra KUA di mata masyarakat, salah satunya dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kemajuan zaman. “Yang menjadi target point kita pada tahun 2016 adalah menerapkan layanan pendaftaran nikah online nasional, itu sudah menjadi progam kita bersama,” katanya. Adib berharap, KUA di Jakarta sebagai ibu kota negara tampil terdepan dalam menerapkan layanan daftar Nikahonline. (ska/bimasislam) -sumber

Syukuri Ramadhan, Bimas Islam Gelar Pengajian bagi Pegawai


Jakarta, bimasislam— Mensyukuri nikmat bulan suci Ramadhan, Bagian Ortala dan Kepegawaian Bimas Islam menyelenggarakan Bimbingan Rohani bagi Pegawai. Acara yang dikemas dalm bentuk ceramah agama itu digelar pada Selasa (26/6) di Masjid al-Ikhlash, Gedung Kementerian Agama, Jl. MH.Thamrin, Jakarta.   Nampak hadir dalam Bimbingan Rohani tersebut Dirjen Bimas Islam, Machasin, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin, dan Direktur Pemberdayaan Wakaf, Hamka. Sementara bertindak sebagai Penceramah adalah pengasuh program “Hikmah Pagi” TVRI, KH. Nandi Naksabandi. Dalam sambutannya, Dirjen mengingatkan kepada pegawai yang hadir dalam pengajian akan pentingnya bersikap lembut dalam beragama. “Teroris itu bukan dari agama, tetapi karena faktor politik,” ujar Mantan Kepala Badan Litbang Kemenag itu menjelaskan.   Sementara itu dalam ceramahnya, Nandi Naksabandi mengingatkan kepada para pegawai akan pentingnya mengedepankan integritas dalam bekerja. “Jangan sampai menjadi orang yang rajin melakukan ibadah, tetapi tidak memiliki integritas. atau berprilaku tidak terpuji kepada orang lain” ujar pria yang juga mantan pegawai Kementerian Agama tersebut.(ska/bimasislam) 
sumber